Jumat, 15 Oktober 2010

Gula Sebagai Katalis Proses Produksi Biodiesel

Gula sebagai Katalis Proses Produksi Biodiesel
Sumber: KamuS Topik: Teknologi Tags: Gula, Katalisator Produksi Biodiesel, Proses Transesterifikasi

Peneliti-peneliti dari Jepang berhasil menemukan bahwa gula dapat dipergunakan sebagai katalisator dalam proses produksi biodiesel. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam majalah ilmiah terkemuka Nature edisi 438 tanggal 10 November 2005. Dalam penelitian tersebut terlebih dahulu dilakukan pirolisa gula pada suhu di atas 300 derajat Celsius untuk membentuk struktur karbonasi yang tidak sempurna, kemudian ditambahkan gugus sulfonat, dan akhirnya terbentuk struktur lembar karbon polisiklis aromatik berisikan gugus sulfonat. Senyawa inilah yang dijadikan katalis dalam produksi biodiesel. Dengan penemuan ini produksi biodiesel melalui proses transesterifikasi menjadi relatif lebih hemat biaya produksi.

Proses Transesterifikasi dan Produksi Biodiesel

Produksi biodiesel dari tumbuhan yang umum dilaksanakan yaitu melalui proses yang disebut dengan transesterifikasi. Transesterifikasi yaitu proses kimiawi yang mempertukarkan grup alkoksi pada senyawa ester dengan alkohol. Untuk mempercepat reaksi ini diperlukan bantuan katalisator berupa asam atau basa. Asam mengkatalisis reaksi dengan mendonorkan proton yang dimilikinya kepada grup alkoksi sehingga lebih reaktif.

Pada tanaman penghasil minyak, cukup banyak terkandung asam lemak. Secara kimiawi, asam lemak ini merupakan senyawa gliserida. Pada proses transesterifikasi senyawa gliserida ini dipecah menjadi monomer senyawa ester dan gliserol, dengan penambahan alkohol dalam jumlah yang banyak dan bantuan katalisator. Senyawa ester, pada tingkat (grade) tertentu inilah yang menjadi biodiesel. Dalam proses transesterifikasi untuk produksi biodiesel dari tumbuhan, biasanya digunakan asam sulfat (H2SO4) sebagai katalisator reaksi kimianya.

Selain proses transesterifikasi, dalam produksi biodiesel juga melalui tahapan : pengempaan jaringan tanaman (misalnya biji) menghasilkan minyak mentah ; pemisahan (separator) fase ester dan gliserin ; serta pemurnian / pencucian senyawa ester untuk menghasilkan grade bahan bakar (biodiesel).
Gula, sebagai Katalisator Produksi Biodiesel, manfaat bagi Indonesia

Meskipun berbagai jenis bahan kimia dianggap cukup berhasil dipergunakan sebagai katalisator dalam proses transesterifikasi untuk produksi biodiesel, akan tetapi bahan-bahan seperti ini dianggap cukup mahal untuk dipergunakan dalam suatu proses produksi berskala besar. Di samping itu, limbah bahan-bahan kimia ini tentunya akan menjadi masalah lingkungan tersendiri.

Penggunaan gula yang telah diubah bentuknya cukup prospektif untuk dipergunakan sebagai katalisator proses transesterifikasi ini. Gula sebagaimana kita ketahui, merupakan senyawa organik yang limbahnya dapat didaur ulang. Selain itu, gula dianggap relatif lebih murah untuk dipergunakan untuk sebuah proses produksi berskala besar, dibandingkan bahan kimia asam sulfat atau asam dan basa lainnya.

Berita hasil penelitian ini tentunya cukup bermanfaat bagi Indonesia. Indonesia melalui koordinasi Menko Kesejahteraan Rakyat, saat ini sedang giat-giatnya mengkampanyekan pengembangan energi terbarukan ‘biodiesel’, terutama dari tanaman jarak pagar (Jatropha curcas). Salah satu BUMN yang cukup mendukung pengembangan biodiesel ini adalah PT. RNI (Rajawali Nusantara Indonesia). Sebagai badan usaha yang mempunyai bidang usaha utama (core business) pada manajemen pabrik gula nasional, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam meningkatkan efisiensi produksi biodiesel, yaitu dengan menggunakan gula sebagai katalisator produksinya.
http://www.kamusilmiah.com/teknologi/gula-sebagai-katalis-proses-produksi-biodiesel/

Proses Produksi Bioetanol

Proses Produksi Bioetanol
Kumpulan Artikel - 113 - Energi Lain-lain
E-mail Cetak PDF

Seiring dengan menipisnya cadangan energi BBM, jagung menjadi alternatif yang penting sebagai bahan baku pembuatan ethanol (bahan pencampur BBM). Karenanya, kebutuhan terhadap komoditas ini pada masa mendatang diperkirakan mengalami peningkatan yang signifikan. Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme

* Gasoholº campuran bioetanol kering/absolut terdena-turasi dan bensin pada kadar alkohol s/d sekitar 22 %-volume.
* Istilah bioetanol identik dengan bahan bakar murni. BEX º gasohol berkadar bioetanol X %-volume.

Bahan Baku

* Nira bergula (sukrosa): nira tebu, nira nipah, nira sorgum manis, nira kelapa, nira aren, nira siwalan, sari-buah mete
* Bahan berpati: a.l. tepung-tepung sorgum biji (jagung cantel), sagu, singkong/gaplek, ubi jalar, ganyong, garut, umbi dahlia.
* Bahan berselulosa (Þ lignoselulosa):kayu, jerami, batang pisang, bagas, dll. Sekarang belum ekonomis, teknologi proses yang efektif diperkirakan akan komersial pada dekade ini !

Pemanfaatan Bioetanol

* Sebagai bahan bakar substitusi BBM pada motor berbahan bakar bensin; digunakan dalam bentuk neat 100% (B100) atau diblending dengan premium (EXX)
* Gasohol s/d E10 bisa digunakan langsung pada mobil bensin biasa (tanpa mengharuskan mesin dimodifikasi).

Sumber Karbohidrat Hasil Panen Ton/ha/th Perolehan Alkohol
Liter/ton Liter/ha/th
Singkong 25 (236) 180 (155) 4500 (3658)
Tetes 3,6 270 973
Sorgum Bici 6 333,4 2000
Ubi Jalar 62,5* 125 7812
Sagu 6,8$ 608 4133
Tebu 75 67 5025
Nipah 27 93 2500

Sorgum Manis
80** 75 6000
*) Panen 2 ½ kali/th; $ sagu kering; ** panen 2 kali/th. Sumber: Villanueva (1981); kecuali sagu, dari Colmes dan Newcombe (1980); sorgum manis, dari Raveendram; dan Deptan (2006) untuk singkong; tetes dan sorgum biji (tulisan baru)

Teknologi Pengolahan Bioetanol

Teknologi produksi bioethanol berikut ini diasumsikan menggunakan jagung sebagai bahan baku, tetapi tidak menutup kemungkinan digunakannya biomassa yang lain, terutama molase.
Secara umum, produksi bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu: Persiapan Bahan baku, Fermentasi, dan Pemurnian.

1. Persiapan Bahan Baku

Bahan baku untuk produksi biethanol bisa didapatkan dari berbagai tanaman, baik yang secara langsung menghasilkan gula sederhana semisal Tebu (sugarcane), gandum manis (sweet sorghum) atau yang menghasilkan tepung seperti jagung (corn), singkong (cassava) dan gandum (grain sorghum) disamping bahan lainnya.

Persiapan bahan baku beragam bergantung pada bahan bakunya, tetapi secara umum terbagi menjadi beberapa proses, yaitu:

* Tebu dan Gandum manis harus digiling untuk mengektrak gula
* Tepung dan material selulosa harus dihancurkan untuk memecahkan susunan tepungnya agar bisa berinteraksi dengan air secara baik
* Pemasakan, Tepung dikonversi menjadi gula melalui proses pemecahan menjadi gula kompleks (liquefaction) dan sakarifikasi (Saccharification) dengan penambahan air, enzyme serta panas (enzim hidrolisis). Pemilihan jenis enzim sangat bergantung terhadap supplier untuk menentukan pengontrolan proses pemasakan.

Tahap Liquefaction memerlukan penanganan sebagai berikut:

* Pencampuran dengan air secara merata hingga menjadi bubur
* Pengaturan pH agar sesuai dengan kondisi kerja enzim
* Penambahan enzim (alpha-amilase) dengan perbandingan yang tepat
* Pemanasan bubur hingga kisaran 80 sd 90 C, dimana tepung-tepung yang bebas akan mengalami gelatinasi (mengental seperti Jelly) seiring dengan kenaikan suhu, sampai suhu optimum enzim bekerja memecahkan struktur tepung secara kimiawi menjadi gula komplek (dextrin). Proses Liquefaction selesai ditandai dengan parameter dimana bubur yang diproses menjadi lebih cair seperti sup.

Tahap sakarifikasi (pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhana) melibatkan proses sebagai berikut:

* Pendinginan bubur sampai suhu optimum enzim sakarifikasi bekerja
* Pengaturan pH optimum enzim
* Penambahan enzim (glukoamilase) secara tepat
* Mempertahankan pH dan temperature pada rentang 50 sd 60 C sampai proses sakarifikasi selesai (dilakukan dengan pengetesan gula sederhana yang dihasilkan)

2. Fermentasi

Pada tahap ini, tepung telah sampai pada titik telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dimana proses selanjutnya melibatkan penambahan enzim yang diletakkan pada ragi (yeast) agar dapat bekerja pada suhu optimum. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan CO2.

Bubur kemudian dialirkan kedalam tangki fermentasi dan didinginkan pada suhu optimum kisaran 27 sd 32 C, dan membutuhkan ketelitian agar tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Karena itu keseluruhan rangkaian proses dari liquefaction, sakarifikasi dan fermentasi haruslah dilakukan pada kondisi bebas kontaminan.

Selanjutnya ragi akan menghasilkan ethanol sampai kandungan etanol dalam tangki mencapai 8 sd 12 % (biasa disebut dengan cairan beer), dan selanjutnya ragi tersebut akan menjadi tidak aktif, karena kelebihan etanol akan berakibat racun bagi ragi.

Dan tahap selanjutnya yang dilakukan adalah destilasi, namun sebelum destilasi perlu dilakukan pemisahan padatan-cairan, untuk menghindari terjadinya clogging selama proses distilasi.

3. Pemurnian / Distilasi

Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol). Titik didih etanol murni adalah 78 C sedangkan air adalah 100 C (Kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78 - 100 C akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 % volume.

Prosentase Penggunaan Energy

Prosentase perkiraan penggunaan energi panas/steam dan listrik diuraikan dalam tabel berikut ini:
Prosentase Penggunaan Energi
Identifikasi Proses Steam Listrik
Penerimaan bahan baku, penyimpanan, dan penggilingan 0 % 6.1 %
Pemasakan (liquefaction) dan Sakarifikasi 30.5 % 2.6 %
Produksi Enzim Amilase 0.7 % 20.4 %
Fermentasi 0.2 % 4 %

Distilasi
58.5 % 1.6 %
Etanol Dehidrasi (jika ada) 6.4 % 27.1 %
Penyimpanan Produk 0 % 0.7 %
Utilitas 2.7 % 27 %>
Bangunan 1 %> 0.5 %

TOTAL
100 % 100 %
Sumber: A Guide to Commercial-Scale Ethanol Production and Financing, Solar Energy Research Institute (SERI), 1617 Cole Boulevard, Golden, CO 80401

Peralatan Proses

Adapun rangkaian peralatan proses adalah sebagai berikut:

* Peralatan penggilingan
* Pemasak, termasuk support, pengaduk dan motor, steam line dan insulasi
* External Heat Exchanger
* Pemisah padatan - cairan (Solid Liquid Separators)
* Tangki Penampung Bubur
* Unit Fermentasi (Fermentor) dengan pengaduk serta motor
* Unit Distilasi, termasuk pompa, heat exchanger dan alat kontrol
* Boiler, termasuk system feed water dan softener
* Tangki Penyimpan sisa, termasuk fitting
http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/510-proses-produksi-bioetanol.html

Produksi Kontinu

Produksi kontinu
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Produksi kontinu adalah suatu metode proses produksi di mana proses berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi kontinu adalah kebalikan dari proses produksi partaian.

Proses produksi secara kontinu dilakukan pada industri dengan skala produksi besar. Contoh industri yang melakukan produksi secara kontinu adalah industri gelas. Gelas dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian dialirkan ke mesin pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya dihentikan berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan. Secara rutin (bisa sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi dihentikan dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-alat proses.

Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang terotomatisasi. Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau pengontrol otomatis lain, kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus menerus dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua keadaan konstan dan tidak berubah).

Bila dibandingkan dengan proses produksi secara partaian, proses produksi secara kontinu bersifat lebih efisien karena waktu jeda yang terdapat pada proses produksi partaian dapat dihindari. Kelemahan yang dimiliki proses produksi secara kontinu adalah sifat alatnya yang tidak dapat dimodifikasi. Pada umumnya, satu jalur produksi hanya dapat digunakan untuk memproduksi satu jenis produk.
http://id.wikipedia.org/wiki/Produksi_kontinu

Proses Produksi Tenaga Listrik

PROSES PRODUKSI TENAGA LISTRIK

BATUBARA, sebagai bahan bakar utama Pembangkit Suralaya berasal dari Tambang batubara Bukit Asam,Sumatera Selatan.

BOILER, masing-masing boiler membutuhkan 1,500 ton air.Uap yang keluar dari boiler pada tekanan 174 kg/cm2 dan 540 derajat Celcius.

TURBIN & GENERATOR, uap dialirkan ke turbin.Masing-masing turbin untuk unit 1,2,3 & 4 berkapitas 400 MW dan 600 MW untuk unit 5,6 & 7.Masing-masing turbin dihubungkan langsung dengan generator.Tegangan yang dihasilkan dinaikkan dari 23,000 volt menjadi 500,000 volt dengan menggunakan trafo sebelum disalurkan ke sistem jaringan.

PENDINGIN, uap yang melewati turbin akan didinginkan dan dikondensasikan menjadi air di dalam kondensor sebelum dikembalikan ke boiler.Kondensor sendiri didinginkan oleh air yang dipompakan dari air laut.

ABU DAN DEBU, beberapa batubara yang terbakar jatuh ke bagian bawah boiler di mana nantinya dikumpulkan dan dijual untuk pembuatan bahan bangunan.Lebih dari 99,5% debu ditangkap oleh electrostatic precipitators (ESP).Pada elektron dilepaskan ke batangan berbentuk saringan sehinnga partikel yang halus yang lewat ditarik ke saringan tersebut dan kemudian dapat dikumpulkan secara proses mekanik.Serbuk abu batubara memiliki beberapa macam penggunaan,dari proyek pembuatan jalan sampai dengan bahan semen untuk pembuatan beton.
http://www.suralaya.com/proses-produksi.html

Pengertian Produksi

Pengertian Proses Produksi & Jenis Proses Produksi
Proses Produksi
Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus-menerus (continuos improvment), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen (V. Gaspersz, 2004).
Proses produksi terdiri dari dua kata, yaitu proses dan produksi yang memiliki makna yang berbeda.Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana sumber-sumber (manusia, mesin, material dan uang) yang akan dirubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi pengertian dari proses produksi adalah suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (manusia, mesin, material, dan uang) yang ada.

Jenis-Jenis Proses Produksi
Secara umum, proses produksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu proses produksi yang terus-menerus (countinous processes) dan proses produksi yang terputus-putus (intermittent processes). Perbedaan pokok dari kedua proses produksi tersebut adalah berdasarkan pada panjang tidaknya waktu persiapan untuk mengatur (set up) peralatan produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau beberapa produk tanpa mengalami perubahan. Pada proses produksi yang terus-menerus, perusahaan atau pabrik menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan (set up) dalam jangka waktu yang lama dan tanpa mengalami perubahan. Sedangkan untuk proses produksi yang terputus-putus menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan dalam jangka waktu yang pendek, dan kemudian akan dirubah atau dipersiapkan kembali untuk memproduksi produk lain. Adapun sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi
yang terus-menerus (countinous processes), yaitu :
1.Produk yang dihasilkan pada umumnya dalam jumlah besar dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandarisasikan.
2.Sistem atau cara penyusunan peralatannya berdasarkan urutan pengerjaan dari
produk yang dihasilkan, yang biasa disebut product layout/departementation
by product.
3.Mesin-mesin yang digunakan untuk menghasilkan produk bersifat khusus
(Special Purpose Machines).
4.Pengaruh operator terhadap produk yang dihasilkan sangat kecil karena mesin
biasanya bekerja secara otomatis, sehingga seorang operator tidak perlu memiliki keahlian tinggi untuk pengerjaan produk tersebut.
5.Apabila salah satu mesin/peralatan terhenti atau rusak, maka seluruh proses
akan terhenti.
6.Job strukturnya sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak.
7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses lebih rendah dari padapersediaan bahan mentah dan bahan dalam proses pada proses produksi yang terputus-putus.
8. Diperlukan perawatan khusus terhadap mesin-masin yang digunakan.
9. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan yang tetap (fixed path
equipment) yang menggunakan tenaga mesin, seperti konveyor.

Sedangkan sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi yang terputus-putus
(intermetent processes) adalah :
1. Produk yang dihasilkan biasanya dalam jumlah kecil dengan variasi yang
sangat besar dan didasarkan pada pesanan.
2.Sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses
produksi atau peralatan yang sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut dengan process layout/departemantation by equipment.
3.Mesin-mesin yang digunakan bersifat umum dan dapat digunakan untuk menghasilkan bermacam-macam produk dengan variasi yang hamper sama(General Purpose Machines).
4. Pengaruh operator terhadap produk yang dihasilkan cukup besar, sehingga operator memerlukan keahlian yang tinggi dalam pengerjaan produk serta terhadap pekerjaan yang bermacam-macam yang menimbulkan pengawasan yang lebih sulit.
5. Proses produksi tidak akan berthenti walaupun terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin/peralatan.
6. Persediaan bahan mentah pada umumnya tinggi karena tidak dapat ditentukan pesanan apa yang harus dipesan oleh pembeli, dan persediaan bahan dalam proses lebih tinggi dari proses produksi yang terus-menerus (countinous processes) karena prosesnya putus-putus.
7. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang dapat berpindah secara bebas (Variable Path Equipment) yang menggunakan tenaga manusia, seperti kereta dorong atau forklift.
8. Pemindahan bahan sering dilakukan bolak-balik sehingga perlu adanya ruang
gerak (aisle) yang besar dan ruang tempat bahan-bahan dalam proses (work in
process) yang besar.
http://bagus-coy.blogspot.com/2010/03/pengertian-proses-produksi-jenis-proses.html

Sosiologi Lingkungan

Sosiologi Lingkungan

Definisi Lingkungan

a. Menurut UURI No.4 Tahun 1982 & UURI No. 23 Tahun 1997 Tentang Lingkungan Hidup, lingkungan didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, kedaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perkehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

b. Menurut Soerjono Soekanto, lingkungan dibedakan dalam kategori-kategori sebagai berikut:

1) Lingkungan fisik, yakni semua benda mati yang ada di sekeliling manusia.

2) Lingkungan biologi, yakni segala sesuatu di sekeliling manusia yang berupa organisme yang hidup (manusia termasuk juga di dalamnya).

3) Lingkungan sosial yang terdiri dari orang-orang, baik individual maupun kelompok yang berada di sekita manusia.

Definisi Ekologi

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yangterdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya (lihat Gambar 6. 1).

Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834-1914).

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.

Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut.

Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.

Definisi Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914).

Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.

Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:

1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya
3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

* Komponen hidup (biotik)
* Komponen tak hidup (abiotik)

Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

B. HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN

1. Bentuk Adaptasi Manusia dengan Lingkungan

Lingkungan fisik, biologis, maupun sosial senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Agar dapat mempertahankan hidup, manusia melakukan penyesuaian atau adaptasi yang dibedakan sebagai manusia:

a. Adaptasi genetis, yakni penyesuaian yang dilakukan dengan membantu struktur tubuh yang spesifik, bersifat turum temurun dan permanen.

b. Adaptasi somatis, yakni penyesuaian secara fungsional yang sifatnya sementasa. Jika dibandingkan makhluk lain mempunyai kemampuan beradaptasi yang lebih besar.

2. Bentuk-Bentuk Hubungan Manusia dengan Lingkungan

Dalam hubungan dengan organisme hidup lainnya dalam lingkungan hidup, hubungan tersebut mungkin terjadi secara sadar atau bahkan tidak disadari. Namun demikian dibedakan sebagai berikut:

a. Hubungan simbiosis, yakni hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup yang berbeda spesisnya:

1) Simbiosis parasitisme, 1 pihak untung dan 1 pihak rugi.

2) Simbiosis komensalisme, 1 pihak untung dan 1 pihak tidak dirugikan.

3) Simbiosis mutualisme, kedua belah pihak diuntungkan.

b. Hubungan sosial yang merupakan hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup yang sama spesisnya. Bentuk-bentuknya antara lain:

1) Kompetisi/persaingan.

2) Kooperatif/kerjasama.

C. ARTI PENTING LINGKUNGAN BAGI MANUSIA

Lingkungan mempunyai arti penting bagi manusia. Dengan lingkungan fisik manusia dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan materilnya, dengan lingkungan biologi manusia dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya, dan dengan lingkungan sosialnya manusia dapat memenuhi kebutuhan spiritualnya. Bagi manusia, lingkungan dipandang sebagai tempat beradanya manusia dalam melakukan segala aktivitas kesehariannya, olehnya lingkungan tempat beradanya manusia menentukan seperti apa bentukan manusia yang ada di dalamnya. Olehnya itu jika dikaitkan dengan harapan atas terciptanya manusia, semakin baik lingkungan tempat beradanya manusia, maka semakin besar kemungkinan manusia yang ada di dalamnya untuk berperilaku baik, kondisi serupa dapat terjadi pada ilustrasi sebaliknya. Olehnya itu sebuah lingkungan memiliki arti yang sangat penting atas eksistensi manusia sebagai makhluk yang memiliki multi potensi.

D. SEBAB-SEBAB TIMBULNYA PERMASALAHAN LINGKUNGAN

1. Dinamika penduduk.
2. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya yang kurang bijaksana.
3. Kurang terkendalinya pemanfaatan akan ilmu pengetahuan & teknologi maju.
4. Dampak negatif yang sering timbul dari kemajuan ekonomi yang seharusnya positif.
5. Benturan tata ruang.
http://blog.unila.ac.id/young/sosiologi-lingkungan

hubungan Manusia dan Lingkungan

HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Ruang lingkup perhatian ilmu kesehatan lingkungan
• Penyediaan air, khususnya yang menyangkut persediaan jumlah serta mutu dari air tersebut.
• Pengelolaan air bekas dan pengelolaan pencemaran terhadap air, termasuk masalah pengumpulan, pembersihan dan pembuangan air bekas dari rumah tangga dan sampah lain yang dibawa air, serta kontrol terhadap kwalitas air permukaan dan air tanah.
• Pengelolaan sampah padat.
• Kontrol vektor, termasuk anthropoda, binatang mengerat
• Pencegahan dan pengontrolan pencemaran tanah oleh kotoran manusia atau substansi lain yang berpengaruh buruk terhadap kehidupan manusia hewan dan tumbuhan.
• Sanitasi makanan dan susu.
• Pengotoran udara.
• Kontrol terhadap radiasi.
• Kesehatan kerja terutama pengaruh buruk dari faktor fisik, kimia dan biologis.
• Kontrol terhadap kebisingan.
• Perumahan dan lingkungan sekitar terutama aspek kesehatan masyarakat pada tempat pemukiman umum ataupun gedung-gedung.
• Perencanaan kota dan regional.
• Pencegahan terhadap kecelakaan.
• Aspek kesehatan lingkungan dari udara laut dan transportasi.
• Tempat rekreasi dan tourisme, aspek kesehatan lingkungan dari pantai, kolam renang tempat berkemah dan lain sebagainya.
• Tindakan sanitasi yang dihubungkan dengan epidemi. keadaan darurat (seperti banjir dan sebagainya) serta imigrasi penduduk.
• Tindakan pencegahan lain yang dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa lingkungan telah bebas dari bahaya yang dapat mengancam kesehatan.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan (WHO)
• Masalah air .
• Masalah barang/benda sisa/bekas seperti air limbah, sampah, tinja.
• Masalah makanan dan minuman.
• Masalah perumahan dan bangunan.
• Masalah pencemaran terhadap udara, tanah dan air.
• Masalah pengawasan arthropoda dan rodentia.
• Masalah kesehatan kerja.
http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2010/01/pengantar.html

Dampak Terhadap Komponen Lingkungan Fisik

ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

DAMPAK TERHADAP KOMPONEN LINGKUNGAN FISIK

Dampak kegiatan budidaya ubi kayu terhadap lingkungan fisik disebabkan oleh kegiatan budidaya tanaman yang bersifat mono kultur. Dampak budidaya tanaman yang berskala besar terhadap lingkungan fisik diantaranya adalah meningkatnya laju erosi tanah (terutama pada tahap konstruksi/persiapan lahan) dan menurunnya tingkat kesuburan tanah pada tahap pasca konstruksi sebagai akibat dari pembudidayaan yang kurang intensif. Penurunan kesuburan tanah terutama disebabkan oleh rakusnya tanaman ini terhadap unsur hara tanah jika dibandingkan dengan tanaman lainnya. Besarnya dampak penurunan kesuburan tanah ini masih digolongkan tidak penting, karena skala usaha proyek ini hanya 25 ha untuk satu kelompok tani. Penggunaan pupuk organik dan setiap habis panen mengembalikan kembali cacahan sisa tanaman, merupakan upaya untuk mempertahankan struktur tanah yang baik, disamping pemberian pupuk buatan untuk menjaga kesuburan lahan.

Kendati pun dampak kegiatan budidaya ini berdampak tidak penting terhadap komponen lingkungan fisik, namun untuk menghindari terjadi akumulasi dampak (bahkan jika dikembangkan dalam skala besar) perlu diupayakan pengelolaan lingkungannya seperti sistem persiapan lahan yang baik, pemupukan yang tepat, dan pengelolaan sistem tanam yang cenderung mono kultur sepanjang tahun, namun dilakukan secara tumpang gilir.

Diadakan rotasi tanaman, atau dipergunakannya pola tanam tumpang sari dengan tanaman kacang-kacangan sangat dianjurkan dalam upaya menjaga kesuburan lahan.

DAMPAK TERHADAP KOMPONEN FLORA

Dampak kegiatan budidaya terhadap komponen flora hanya terjadi sebagai akibat dari kegiatan persiapan lahan. Hilangnya ekosistem flora, terutama pada lahan hutan primer/sekunder bisa terjadi sebagai akibat pembukaan lahan berskala besar. Oleh karena proyek ini berskala kecil maka dampak terhadap komponen flora tergolong tidak penting.Berdasarkan skala usaha yang akan dikembangkan dan prakiraan dampak yang mungkin terjadi, sebagaimana diuraikan di atas, pengembangan budidaya ubi kayu pola PKT untuk usaha kecil dan menengah tidak perlu mempersyaratkan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

DAMPAK TERHADAP KOMPONEN LINGKUNGAN FISIK

Dampak kegiatan budidaya ubi kayu terhadap lingkungan fisik disebabkan oleh kegiatan budidaya tanaman yang bersifat mono kultur. Dampak budidaya tanaman yang berskala besar terhadap lingkungan fisik diantaranya adalah meningkatnya laju erosi tanah (terutama pada tahap konstruksi/persiapan lahan) dan menurunnya tingkat kesuburan tanah pada tahap pasca konstruksi sebagai akibat dari pembudidayaan yang kurang intensif. Penurunan kesuburan tanah terutama disebabkan oleh rakusnya tanaman ini terhadap unsur hara tanah jika dibandingkan dengan tanaman lainnya. Besarnya dampak penurunan kesuburan tanah ini masih digolongkan tidak penting, karena skala usaha proyek ini hanya 25 ha untuk satu kelompok tani. Penggunaan pupuk organik dan setiap habis panen mengembalikan kembali cacahan sisa tanaman, merupakan upaya untuk mempertahankan struktur tanah yang baik, disamping pemberian pupuk buatan untuk menjaga kesuburan lahan.

Kendati pun dampak kegiatan budidaya ini berdampak tidak penting terhadap komponen lingkungan fisik, namun untuk menghindari terjadi akumulasi dampak (bahkan jika dikembangkan dalam skala besar) perlu diupayakan pengelolaan lingkungannya seperti sistem persiapan lahan yang baik, pemupukan yang tepat, dan pengelolaan sistem tanam yang cenderung mono kultur sepanjang tahun, namun dilakukan secara tumpang gilir.

Diadakan rotasi tanaman, atau dipergunakannya pola tanam tumpang sari dengan tanaman kacang-kacangan sangat dianjurkan dalam upaya menjaga kesuburan lahan.

DAMPAK TERHADAP KOMPONEN FLORA

Dampak kegiatan budidaya terhadap komponen flora hanya terjadi sebagai akibat dari kegiatan persiapan lahan. Hilangnya ekosistem flora, terutama pada lahan hutan primer/sekunder bisa terjadi sebagai akibat pembukaan lahan berskala besar. Oleh karena proyek ini berskala kecil maka dampak terhadap komponen flora tergolong tidak penting.Berdasarkan skala usaha yang akan dikembangkan dan prakiraan dampak yang mungkin terjadi, sebagaimana diuraikan di atas, pengembangan budidaya ubi kayu pola PKT untuk usaha kecil dan menengah tidak perlu mempersyaratkan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=10916&idrb=40901

Resiko lingkungan usaha

RESIKO LINGKUNGAN USAHA
Evaluasi dan Penanganan Dampak Lingkungan
Lingkungan hidup sesungguhnya merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan berbagai faktor, seperti faktor fisik, kimiawi, biologis, sosial, ekonomi dan budaya. Berbagai jenis tindakan manusia terhadap lingkungan tersebut dapat melahirkan dampak Iingkungan yang kompleks pula, Terutama bidang usaha yang mempunyai hubungan timbal balik dengan lingkungan fisik (ekosistem) diantara dua atau lebih faktor-faktor lingkungan. Dengan demikian patut diperhatikan bahwa pada setiap aktifitas kegiatan pembangunan, baik berupa pemeliharaan, dan upaya menjalin keserasian hubungan timbal balik, khususnya antara manusia dengan sumber daya alam berikut lingkungan hidupnya tidak dapat diabaikan begitu saja.
Sejalan dengan itu, tentunya setiap bidang usaha perlu melakukan kegiatan fisik sewaktu melakukan kegiatan operasional. Agar tidak menyebabkan terjadi perusakan lingkungan maka kegiatan usaha hendaknya tetap diarahkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, antara lain:

a. Kegiatan usaha yang direncanakan akan tetap disesuaikan dengan ketentuan yang sudah disetujui oleh instansi pemerintah yang terkait.

b. Dampak kelestarian hubungan ekosistem yang serasi dan seimbang antara manusia sebagai pengguna sumber daya alam dengan lingkungannya, yang menyediakan sumber daya yang memiliki serba keterbatasan, baik menurut jenisnya, kualitas dan kuantitasnya.

c. Evaluasi penanganan dampak lingkungan ini akan memberikan gambaran bagi upaya pemecahan masalah yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan proyek, yaitu melalui pemahaman secara menyeluruh terhadap hubungan antara manusia dengam alam lingkungan hidupnya.

Adapun hasil pengevaluasian terhadap penanganan dampak lingkungan adalah dimaksudkan untuk:
a) Dapat diketahui seberapa besar pengaruh dampak yang akan ditimbulkan sehubungan dengan kegiatan proyek yang akan direncanakan.
b) Mampu memberi masukan mengenai cara-cara terbaik untuk memperkecil pengaruh dampak lingkungan seandainya hal tersebut sukar atau tidak dapat dihindari.
c) Besarnya dampak lingkungan yang ditimbulkan tersebut akan dapat diperkirakan, sehingga langkah-langkah pencegahan sedini mungkin dapat dilakukan, termasuk pengendalian elemen-elemen yang mendorong proses percepatan kegiatannya.

Selanjutnya dengan cara pengendalian tersebut akan dapat dimanfaatkan hasilnya dalam perencanaan berikutnya, bahan sebagai acuan atau pedoman didalam melakukan tahapan operasional serta pada tahap pengelolaan kegiatanya, yaitu:
a) Mampu memberikan informasi kepada masyarakat sedini mungkin, baik yang bermukim disekitar wilayah kegiatan usaha, agar hal tersebut perlu dipahami secara umum.
b) Mampu mengajukan tanggapan bahwa pengajuan saran/usulan pencegahan bagi kemungkinan terjadinya dampak lingkungan yang lebih besar dari akibat kegiatan operasional usaha.
c) Kesemuanya itu kemudian dijadikan sebagai suatu cara atau isyarat pemberi tanda bahaya, yang secara tepat dan pasti dapat menentukan bobot dampak lingkungan yang paling mengancam terhadap lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian evaluasi penanganan dampak lingkungan akan mencakup mengenai elemen analisa dampak, yang menggambarkan kemungkinan yang akan timbul akibat kegiatan usaha tersebut. Mencakup prakiraan dampak berikut alternatif penanganan, arah pedoman pemecahan masalah, berikut pencegahan dampak yang bersifat merugikan menurut tingkat intensitas kejadiannya.

Mengingat kedudukan dan kegiatan usaha, maka perlu dilakukan identifikasi lingkungan secara tersendiri sebab setiap lingkungan usaha adalah merupakan suatu lingkungan alam yang terdiri dari unsur alam dan manusia berada didalamnya. Hubungan di antara keduanya akan terjadi interaksi yang sangat kuat dan membentuk suatu sistem ekologis.
Demikian juga dengan dikembangkannya usaha di atas, berarti akan terjadi suatu perubahan/penambahan kegiatan baru yang secara langsung dan tak langsung akan turut mempengaruhi kegiatan fisik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang ada disekitarnya.
Untuk itu perlu dilakukan penelaahan terhadap dampak negatif yang mungkin timbul karena adanya kegiatan usaha yang terjadi, baik langsung maupun tak langsung dan segi fisik, juga dampak sosial ekonomi dan budaya. Sehingga, hal tersebut tentunya perlu pembahasan masalah elemen-elemen analisa dampak lebih lanjut.
http://zulidamel.wordpress.com/2009/12/12/analisa-resiko-dan-lingkungan-usaha/

Pengertian lingkungan

Linkungan Hidup, Kerusakan Lingkungan, Pengertian, Kerusakan Lingkungan dan Pelestarian
09 Mei 2009



PENGERTIAN LINGKUNGAN

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.



LINGKUNGAN HIDUP

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.

Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
http://afand.cybermq.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian-

Pengaruh budaya perusahaan dan lingkungan kerha terhadap kinerja karyawan

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

A. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Definisi Manajemen

Sebuah organisasi baik itu organisasi yang baru ataupun yang lama dalam menjalankan aktivitasnya perlu ditata agar dapat berjalan dengan baik dan tujuannya dapat tercapai. Oleh karena itulah diperlukan manajemen yang baik.

Sebelum mendefinisikan manajemen, ada baiknya diuraikan terlebih dahulu pemahaman pokok dari manajemen. Bila diperhatikan literatur manajemen, maka akan tampak bahwa istilah manajemen akan mengandung tiga pemahaman, yaitu :

1. Manajemen sebagai proses

2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melaksanakan aktivitas manajemen

3. Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu

Manajemen dikatakan sebagai suatu proses, karena setiap orang yang menerapkan manajemen harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan dalam mencapai tujuan. Selanjutnya, manajemen dikatakan sebagai kolektivitas; orang-orang yang melaksanakan aktivitas manajemen harus melaksakanannya secara kolektif. Manajemen juga dapat dikatakan sebagai seni karena pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu adalah dengan menggunakan kegiatan orang lain. Manajemen dikatakan sebagai ilmu karena manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan berusaha secara sestematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk mancapai tujuan, kemudian menerangkan gejala-gejala, kejadian-kejadian, keadaan-keadaan dan memberikan penjelasan-penjelasan tentang itu. Disamping itu sebagai ilmu pengetahuan, dalam penerapannya manajemen juga membutuhkan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan yang lain.

Seperti halnya banyak bidang studi lain yang menyangkut manusia, manajemen sulit untuk di definisikan, dan dalam kenyataannya, tidak ada definisi manajemen yang dapat diterima secara universal. Walaupun begitu, peneliti mencoba untuk menerapkan beberapa pendapat ahli yang mendefinisikan manajemen.

Menurut Richard L.Daft (2002:8) mendefinisikan sebagai berikut:

“Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasarn organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya oragnisasi.”





Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006:Organisasi.org)

“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.



Mulayu S.P. Hasibuan (2000:2) mengatakan bahwa :

“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemenfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.”



Menurut T.Hani Handoko (2000:10) mendefinisikan manajemen sebagai berikut:

“Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.”





Dari beberapa definisi para ahli seperti yang disebutkan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Manajemen adalah ilmu, seni, dan proses perencanaan, perorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya organisasi, yang dilaksanakan dengan orang-orang untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan”.

Dari uraian-uraian di atas dipahami bahwa :

1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai

2. Manajemen merupakan kolaborasi antara ilmu, proses, dan seni

3. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang lebih melakukan kerja sama dengan suatu organisasi

4. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi yaitu : perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan

Selain itu menajemen pada dasarnya baru dapat diterapkan, jika :

1.Ada tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai.

2.Ada kerja sama diantara sekelompok orang dalam ikaatan formal dan ikatan tata tertib yang baik.

3 Ada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur

4 Ada organisasi untuk melakukan kerja sama

Manajemen sangat penting untuk mengatur semua kegiatan dalam kehidupan baik di rumah tangga, sekolah, organisasi, perusahaan, yayasan-yayasan, pemerintahan dan lain sebagainya. Manajemen yang baik akan menimbulkan pembinaan kerja sama akan serasi harmonis, saling menghormati-mencintai sehingga tujuan dari organisasi akan tercapai secara optimal.
http://intanghina.wordpress.com/2008/04/28/pengaruh-budaya-perusahaan-dan-lingkungan-kerja-terhadap-kinerja-karyawan/

Kinerja Karyawan

KINERJA KARYAWAN
Kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan, misalnya standar, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu (Alwi, 2001). Dengan kata lain, kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Selanjutnya As’ad (2000) mengemukakan bahwa kinerja seseorang merupakan ukuran sejauh mana kebberhasilan seseorang dalam melakukan tugas pekerjaannya. Ada tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap kinerja, yaitu
(1) individu (kemampuan bekerja), (2) usaha kerja (keinginan untuk bekerja), dan (3) dukungan organisasional (kesempatan untuk bekerja).
Menurut Handoko (2000) pengukuran kinerja didasarkan pada mutu (kehalusan, kebersihan dan ketelitian), jumlah wakt (kecepatan), jumlah macam kerja (banyak keahlian), jumlah jenis alat (ketrampilan dalam menggunakan macam-macam alat) dan pengetahuan tentang pekerjaan. Kinerja juga dapat dilihat dari individu dalam bekerja, misalnya prestasi seseorang pekerja ditunjukkan oleh kemandiriannya, kreativitas serta adanya rasa percaya diri.
Pengukuran prestasi kerja menurut Siagian (2000) menyatakan bahwa secara umum pengukuran kinerja diterjemahkan kedalam penilaian perilaku kerja secara umum, kemudian diterjemahkan kedalam perilaku kerja secara mendasar yang meliputi : (1) kuantitas kerja, (2) kualitas kerja, (3) pengetahuan tentang pekerjaan, (4) pendapat atau pernyataan yang disampaikan (5) keputusan yang diambil (6) perencanaan kerja, dan (7) daerah organisasi kerja.
Tujuan organisasi akan dapat dicapai karena adanya upaya para pelaku yang berada di dalam organisasi tersebut. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi dalam suatu kurun waktu tertentu, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Berdasarkan pengertian ini, sebenarnya terdapat hubungan yang erat antara kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance), atau dengan kata lain bila kinerja perorangan baik, maka kemungkinan besar kinerja lembaga juga baik selama lembaga yang bersangkutan memenuhi kebutuhan para anggotanya.
Martoyo (2000) menyebutkan bahwa kinerja karyawan adalah tingkatan yang dimiliki karyawan dalam mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.
As’Ad (2000) menyebutkan bahwa ada beberapa cara untuk mengukur kinerja secara umum, yang kemudian diterjemahkan kedalam penilaian perilaku secara mendasar, yaitu :
1. kuantitas kerja
2. kualitas kerja
3. pengetahuan tentang pekerjaan
4. pendapat atau pernyataan yang disampaikan
5. keputusan yang di ambil
6. perencanaan kerja
7. daerah organisasi kerja.
Dari ke -7 poin di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja berkenaan dengan hasil pekerjaan yang dicapai olehkaryawan dalam satu periode, khususnya yang berkenaan dengan kualitas dan kuantitas yang dihasilkan.
Menurut Handoko (2000), ukuran kinerja dapat meliputi data produksi, data personalia dan lain-lain sesuai dengan tujuan. Robbins (2003) mengatakan bahwa mengevaluasi kinerja karyawan dapat dilakukan melalui dua kategori : 1) terhadap karyawan teknik terdiri atas kompetensi teknis, kesanggupan mencukupi kebutuhannya sendiri, hubungan dengan orang lain, kompetensi komunikasi, inisiatif, kompetensi admiistratif dan keseluruhan hasil kinerja karyawan teknis. 2) evaluasi terhadap ilmuwan meliputi kreativitas, kontribusi yang diberikan, usaha kerja kelompok, keseluruhan hasil kinerja ilmuwan.
Selain itu kinerja dapat dilihat dari perilaku individu dalam bekerja. Misalnya, prestasi seorang pekerja dapat ditunjukkan oleh kemandiriannya, kreativitas, serta adanya rasa percaya diri.
Ada dua kegiatan pengukuran kinerja yang dapat dilakukan :
1. Identifikasi dimensi kerja
2. Penetapan standar kerja.
Dimensi kerja mencakup semua unsur yang akan dievaluasi dalam pekerjaan masing-masing pegawai /karyawan dalam suatu organisasi. Dimensi ini mencakup berbagai kriteria yang sesuai untuk digunakan untuk mengukur hasil pekerjaan yang telah diselesaikan. Pengukuran kinerja juga mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : kuantitas (jumlah yang harus diselesaikan), kualitas (mutu yang dihasilkan) dan ketetapan waktu (kesesuaian dengan waktu yang telah direncanakan).
Tidak semua kriteria pengukuran kinerja dipakai dalam suatu penilaian kinerja pegawai/karyawan. Hal ini tentu harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai. Ada enam kriteria primer yang digunakan untuk mengukur kinerja :
1. quality ; merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan.
2. quantity; merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, jumlah unit, jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan.
3. timeliness ; adalah tingkat sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki, dengan memperhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan lain.
4. cost-effectiveness; yaitu tingkat sejauh mana penggunaan daya organisasi (manusia, keuangan, teknologi, material) dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi, atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya.
5. need for supervision ; merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja daat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan.
6. interpersonal impact, merupakan tingkat sejauh mana karyawan/pegawai memelihara harga diri, nama baik dan kerja sama di antara rekan kerja dan bawahan.
Penetapan standar kerja diperlukan untuk mengetahui apakah kinerja pegawai/karyawan telah sesuai dengan sasaran yang diharapkan, sekaligus melihat besarnya penyimpangan dengan cara membandingkan antara hasil pekerjaan secara aktual dengan hasil yang diharapkan. Standar kinerja pekerjaan (performance standard) menentukan tingkat kinerja pekerjaan yang diharapkan dari pemegang pekerjaan tersebutdan kriteria terhadap mana kesuksesan pekerjaan di ukur. Standar kinerja pekerjaan membuat eksplisit kuantitas dan/atau kualitas kinerja yang diharapkan dalam tugas-tugas dasar yang ditetapkan sebelmnya dalam deskripsi pekerjaan. Biasanya standar kinerja pekerjaan adalah pernyataan-pernyataan mengenai kinerja yang dianggap dapat diterima dan dapat dicapai atas sebuah pekerjaan tertentu.Menurut Alwi (2001), ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi standar kinerja pekerjaan, yaitu :
1. standar kinerja haruslah relevan dengan individu dan organisasi.
2. standar kinerja haruslah stabil dan dapat diandalkan.
3. standar kinerja haruslah membedakan antara pelaksanaan pekerjaan yang baik, sedang, atau buruk.
4. standar kinerja haruslah ditentukan dalam angka.
5. standar kinerja haruslah dipahami oleh karyawan/pegawai dan penyelia.
6.standar kinerja haruslah mudah diukur
7. standar kinerja haruslah memberikan penafsiran yang tidak mendua
Standar kinerja pekerjaan mempunyai dua fungsi. Pertama, menjadi tujuan atau sasaran-sasaran dari upaya-upaya karyawan/pegawai. Jika standar telah dipenuhi maka karyawan/pegawai akan merasakan adanya pencapaian dan peneyelesaian. Kedua, standar-standar kinerja pekerjaan merupakan kriteria pengukuran kesuksesan sebuah pekerjaan. Tanpa adanya standar, tidak akan ada sistem pengendalian yang dapat mengevaluasi kinerja pegawai/karyawan.
Analisis tentang kinerja/pegawai menurut Robbins (2003) senantiasa berkaitan erat dengan dua faktor utama, yaitu pertama, kesediaan atau motivasi karyawan/pegawai untuk bekerja yang menimbulkan usaha karyawan/pegawai, kedua adalah kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Dengan kata lain kinerja adalah fungsi interaksi antara motivasi kerja dengan kemampuan atau p = f (m x a), dimana p = performance. M = motivation, dan a = ability.
Berdasarkan persamaan di atas, menurut Robbins (2003), masih ada sepotong teka-teki yang belum ditemukan, yaitu perlunya menambahkan aspek kesempatan (oppurtunity) ke dalam persamaan di atas, sehingga persamaan kinerja = f (m x a x o).
Selanjutnya Siagian (2002) mengemukakan bahwa produktivitas sebagai wujud dari kinerja merupakan fungsi perkalian dari usaha pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan. Disamping itu, kondisi kerja juga turut berpengaruh dalam menentukan efisiensi dan efektivitas seorang individu dalam berkinerja. Kinerja yang baik akan memberikan dampak yang positif bagi usaha selanjutnya dari organisasi.
http://dadangsyafarudin.blogspot.com/2010/07/kinerja-karyawan.html

Minggu, 10 Oktober 2010

Penilaian kinerja PNS

Penilaian Kinerja PNS

Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil, adalah penilaian secara periodik pelaksanaan pekerjaan seorang Pegawai Negeri Sipil. Tujuan penilaian kinerja adalah untuk mengetahui keberhasilan atau ketidak berhasilan seorang Pegawai Negeri Sipil, dan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dalam melaksana-kan tugasnya. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil, antara lain pengangkatan, kenaikan pangkat, pengangkatan dalam jabatan, pendidikan dan pelatihan, serta pemberian penghargaan. Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil

Unsur-unsur yang dinilai dalam melaksanakan penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah :

1. kesetiaan;
2. prestasi kerja;
3. tanggungjawab;
4. ketaatan;
5. kejujuran;
6. kerjasama;
7. prakarsa; dan
8. kepemimpian.

Kesetiaan, Yang dimaksud dengan kesetiaan, adalah kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah. Unsur kesetiaan terdiri atas sub-sub unsur penilaian sebagai berikut:

1. Tidak pernah menyangsikan kebenaran Pancasila baik dalam ucapan, sikap, tingkah laku, dan perbuatan;
2. Menjunjung tinggi kehormatan Negara dan atau Pemerintah, serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, atau golongan;
3. Berusaha memperdalam pengetahuan tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta selalu berusaha mempelaiari haluan Negara, politik Pemerintah, dan rencana-renca Pemerintah dengan tujuan untuk melaksanakan tugasnya secara berdayaguna dan berhasilguna;
4. Tidak menjadi simpatisan/anggota perkumpulan atau tidak pernah terlibat dalam gerakan yang bertujuan mengubah atau menentang Pancasila Undang-Undang Dasar 1945, bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, atau Pemerintah;
5. Tidak mengeluarkan ucapan, membuat tulisan, atau melakukan tindakan yang dapat dinilai bertujuan mengubah atau menentang Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah.

Prestasi Kerja

Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksana tugas yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja seorang Pegawai Negeri Sipil dipengaruhi oleh kecakapan, ketrampilan , pengalaman dan kesungguhan PNS yang bersangkutan Unsur prestasi kerja terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:

1. Mempunyai kecakapan dan menguasai segala seluk beluk bidang tugasnya dan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya;
2. Mempunyai keterampilan dalam melaksanakan tugasnya;
3. Mempunyai pengalaman di bidang tugasnya dan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya;
4. Bersungguh-sungguh dan tidak mengenal waktu dalam melaksanakan tugasnya;
5. Mempunyai kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani yang baik;
6. Melaksanakan tugas secara berdayaguna dan berhasilguna;
7. Hasil kerjanya melebihi hasil kerja rata-rata yang ditentukan, baik dalam arti mutu maupun dalam arti jumlah.

Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul risiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya. Unsur tanggung jawab terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:

1. Selalu menyelesaikan tugas dengan sebaik- baiknya dan tepat pada waktunya;
2. Selalu berada di tempat tugasnya dalam segala keadaan;
3. Selalu mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, orang lain, atau golongan;
4. Tidak pernah berusaha melemparkan kesalahan yang dibuatnya kepada orang lain;
5. Berani memikul risiko dari keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukannya;
6. Selalu menyimpan dan atau memelihara dengan sebaik-baiknya barang-barang milik Negara yang dipercayakan kepadanya.

Ketaatan

Ketaatan adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk menaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan. Unsur ketaatan terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:

1. Menaati peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang berlaku
2. Menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang dengan sebaik-baiknya;
3. Memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang tugasnya;
4. Bersikap sopan santun

Kejujuran, Pada umumnya yang dimaksud dengan kejujuran, adalah ketulusan hati seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalah gunakan wewenang yang diberikan kepadanya. Unsur kejujuran terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:

1. Melaksanakan tugas dengan ikhlas;
2. Tidak menyalahgunakan wewenangnya;
3. Melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya menurut keadaan yang sebenarnya

Kerjasama, Kerjasama adalah kemampuan seseorang Pegawai Negeri Sipil untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan, sehingga tercapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. Unsur kerjasama terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:

1. Mengetahui bidang tugas orang lain yang ada hubungannya dengan bidang tugasnya;
2. Menghargai pendapat orang lain;
3. Dapat menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat orang lain, apabila yakin bahwa pendapat orang lain itu benar;
4. Bersedia mempertimbangkan dan menerima usul yang baik dari orang lain;
5. Selalu mampu bekerja bersama-sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan;
6. Selalu bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah walaupun tidak sependapat.

Prakarsa, Prakarsa adalah kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan. Unsur prakarsa terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:

1. Tanpa menunggu petunjuk atau perintah dari atasan, mengambil keputusan atau melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya, tetapi tidak bertentangan dengan kebijaksanaan umum pimpinan
2. Berusaha mencari tatacara yang baru dalam mencapai dayaguna dan hasilguna yang sebesar besarnya;
3. Berusaha memberikan saran yang dipandangnya baik dan berguna kepada atasan, baik diminta atau tidak diminta mengenai sesuatu yang ada hubungannya dengan pelaksanaan tugas.

Kepemimpinan, Kepemimpinan adalah kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok. Unsur kepemimpinan terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:

1. Menguasai bidang tugasnya;
2. Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat;
3. Mampu mengemukakan pendapat dengan jelas kepada orang lain;
4. Mampu menentukan prioritas dengan tepat
5. Bertindak tegas dan tidak memihak;
6. Memberikan teladan baik;
7. Berusaha memupuk dan mengembangkan kerjasama;
8. Mengetahui kemampuan dan batas kemampuan bawahan;
9. Berusaha menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas;
10. Memperhatikan dan mendorong kemajuan bawahan:
11. Bersedia mempertimbangkan saran-saran bawahan.

Tata Cara Penilaian

Penilaian dilakukan oleh Pejabat Penilai, yaitu atasan langsung Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, dengan ketentuan serendah-rendahnya Kepala Urusan atau pejabat lain yang setingkat dengan itu. Pejabat Penilai melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan terhadap Pegawai Negeri Sipil yang berada dalam lingkungannya pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun. Jangka waktu penilaian adalah mulai bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun yang bersangkutan. Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut:

1. amat baik = 91 - 100
2. baik = 76-90
3. cukup = 61-75
4. sedang = 51-60
5. kurang = 50 ke bawah

Nilai untuk masing-masing unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan, adalah rata-rata dari nilai sub-sub unsur penilaian. Setiap unsur penilaian ditentukan dulu nilainya dengan angka, kemudian ditentukan nilai sebutannya. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. Pejabat Penilai baru dapat melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan, apabila ia telah membawahkan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan. Apabila Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan diperlukan untuk suatu mutasi kepegawaian, sedangkan Pejabat Penilai belum 6 (enam) bulan membawahi Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, maka Pejabat Penilai tersebut dapat melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan mengunakan bahan-bahan yang ditinggalkan oleh Pejabat Penilai yang lama.

Penyampaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang telah diisi diberikan oleh Pejabat Penilai kepada Pegawai Negeri Sipil yang dinilai. Apabila Pegawai Negeri Sipil yang dinilai menyetujui penilaian terhadap dirinya seperti tercantum dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, maka ia membubuhkan tanda tangannya pada tempat yang tersedia. Pegawai Negeri Sipil wajib mengembalikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang telah ditandatangani olehnya kepada Pejabat Penilai selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterimanya Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan tersebut. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Pejabat Penilai dan oleh Pegawai Negeri Sipil yang dinilai dikirimkan oleh Pejabat Penilai kepada Atasan Pejabat Penilai, yaitu atasan langsung dari Pejabat Penilai, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung mulai diterimanya kembali Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.

Keberatan Terhadap Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

Apabila Pegawai Negeri Sipil yang dinilai berkeberatan atas nilai dalam Daftar Penilaian Pekerjaan baik sebagian atau seluruhnya, maka ia dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Atasan Pejabat Penilai. Keberatan tersebut dikemukakan dalam tempat yang tersedia dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan disertai alasan-alasannya. Keberatan tersebut di atas disampaikan melalui saluran hirarki dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterimanya Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan tersebut. Keberatan yang diajukan melebihi batas waktu 14 (empat belas) hari tidak dapat dipertimbangkan lagi. Pejabat Penilai memberikan tanggapan tertulis atas keberatan dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai pada tempat yang tersedia dan mengirimkan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan tersebut kepada Atasan Pejabat Penilai selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung mulai saat ia menerima kembali Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.

Keputusan Atasan Pejabat Penilai

Atasan Pejabat Penilai memeriksa dengan saksama Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang disampaikan kepadanya. Apabila terdapat alasan-alasan yang cukup, Atasan Pejabat Penilai dapat mengadakan perubahan nilai yang tercantum dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. Perubahan yang dilakukan oleh Atasan Pejabat Penilai tidak dapat diganggu gugat.

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan baru berlaku sesudah ada pengesahan dari Atasan Pejabat Penilai Pejabat Penilai Yang merangkap Sebagai Atasan Pejabat Penilai Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah adalah Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai tertinggi dalam lingkungan masing-masing.

Daftar Penilaian Pekerjaan yang dibuat oleh Pejabat Penilai yang merangkap menjadi Atasan Pejabat Penilai tidak dapat diganggu gugat Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Yang Menjabat Sebagai Pejabat Negara Atau Ditugaskan Di Luar Instansi Induknya

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dibuat oleh Pejabat Penilai dari instansi asal tempat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan bertugas sebelum diangkat sebagai Pejabat Negara. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan/ diperbantukan pada instansi pemerintah lain dibuat oleh Pejabat Penilai pada instansi tempat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dipekerjakan/diperbantukan.

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan diinstansi/badan lain diluar instansi induknya dibuat oleh Pejabat Penilai dengan bahan-bahan yang diperoleh dari instansi/badan lain tempat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan ditugaskan.

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil menjalankan tugas belajar oleh Pejabat Penilai dengan bahan-bahan yang diperoleh dari pimpinan lembaga pendidikan tempat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan menjalankan tugas belajar.

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan tugas belajar di luar negeri dibuat oleh Pejabat Penilai dengan bahan-bahan yang diperoleh dari Kepala Perwakilan Republik Indonesia setempat.

Penyampaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan merupakan dokumen kepegawaian yang bersifat rahasia. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan disimpan untuk selama 5 (lima) tahun mulai tahun pembuatannya. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang telah lebih dari 5 (lima) tahun tidak digunakan lagi dan dapat dimusnahkan menurut tata cara yang diatur dalam perundang-undangan yang berlaku.

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d ke bawah dibuat dalam 1 (satu) rangkap. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat Pembina golongan ruang IV/a ke atas dibuat dalam 2 (dua) rangkap, yaitu 1 (satu) rangkap dikirimkan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara dan l (satu) rangkap disimpan oleh instansi yang bersangkutan.

http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-penilaian-pns.html

Konsep Manajemen Syari'ah (dalam pengupahan karyawan perusahaan)

Masalah pengupahan adalah masalah yang tidak pernah selesai diperdebatkan oleh pihak manajemen, apapun bentuk organisasinya. Upah seolah-olah kata-kata yang selalu membuat pihak manajemen perusahaan berpikir ulang dari waktu ke waktu untuk menetapkan kebijakan tentang upah. Upah juga yang selalu memicu konflik antara pihak manajemen dengan karyawan seperti yang banyak terjadi akhir-akhir ini.

Hal yang juga tidak kalah pentingnya dari manajemen pengupahan adalah perbedaan tingkat besar upah yang diterima. Banyak terjadi kasus dimana seorang karyawan yang protes kepada pihak manajemen akibat gajinya lebih kecil daripada pegawai baru, padahal pekerjaannya sama. Diantaranya adalah seperti yang terjadi di salah satu perusahaan di Jakarta pada Tahun 2003. Perusahaan tersebut menerapkan kebijakan bagi pegawai baru, bahwa penentuan gaji pegawai baru didasarkan atas bargaining (tawar menawar) pada saat masuk kerja. Pengalaman bekerja dan imbalan yang diterima di tempat lain menjadi pertimbangan untuk penentuan gaji pegawai baru tersebut. Tetapi fakta yang terjadi akibat kebijakan baru itu adalah timbulnya keresahan pada pegawai lama yang merasa tidak dihargai perusahaan karena gajinya lebih kecil daripada pegawai baru, padahal pekerjaannya sama. Ada juga fakta di mana bonus yang dibagikan kepada karyawan Menimbulkan protes karyawan. Seharusnya jika perusahaan memberikan bonus kepada karyawan karena perusahaan untung, maka karyawan bersyukur dan berterimakasih kepada perusahaan. Tetapi yang terjadi disalah satu perusahaan di Jakarta tahun 2003 adalah sebaliknya, karyawan protes terhadap kebijakan pembagian bonus. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa sebesar 80% laba perusahaan dikembalikan kepada karyawan. Jika laba operasional sebesar 1 milyar rupiah, dikembalikan 800 juta rupiah dalam bentuk Bonus. Beberapa karyawan protes karena bonus yang diterimanya lebih kecil dari yang diharapkannya. Sebagian lagi protes karena pada karyawan yang pekerjaan dan tugasnya sama, bonus yang diberikan berbeda-beda.

Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan, maka konsep manajemen syariah dalam pengupahan karyawan perusahaan menjadi penting untuk diteliti, bagaimana sebenarnya Syariat menggariskan aturan tentang pengupahan tersebut.

http://www.untukku.com/artikel-untukku/konsep-manajemen-syariah-dalam-pengupahan-karyawan-perusahaa

Hak karyawan

Tak Penuhi Hak karyawan, perusahaan terancam Dibekukan

September 10th, 2009 | 21:39

Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Kamis (10/9) melakukan aksi unjuk rasa di Balaikota Yogyakarta memperjuangkan dipenuhinya Tunjangan Hari Raya bagi karyawan perusahaan.SMI yang beranggotakan 20 mahasiswa temendesak Pemkot Yogyarta melakukan pemantauan THR pada perusahaan di Kota Yogyakarta serta meminta ada pembekuan atau pencabutan ijin usaha jika perusahaan tersebut tidak memberikan THR.

Atas desakan SMI tersebut, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkot Yogyakarta melalui kepala dinasnya, MK Pontjosiwi mengatakan bagi perusahaan yang tidak memenuhi hak berupa pemberian THR, terancam dibekukan dan ijin usahanya dicabut.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertras) Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, MK Pontjosiwi disela-sela melakukan dialog dengan mahasiswa mengenai pemantauan THR di Balaikota, Kamis (10/9).

Saat berdialog dengan mahasiswa perwakilan SMI, MK Pontjosiwi menerangkan, pada H-10 ini pihaknya tengah melakukan pengawasan pada perusahaan-perusahan terkait pemberian THR. Diakui Pontjosiwi karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada Pemkot maka pihaknya berterimakasih kepada mahasiswa yang bersedia membantu dalam kepengawasan pemberian THR.

“Bagi yang ingin melaporkan soal perusahaan yang tak penuhi kewajibannya, bisa langsung telpon di (0274)514448 pesawat 192, kami layani pengaduan tersebut pada saat jam kerja,” jelas Pontjosiwi.

Terkait desakan mahasiswa agar Dinsosnakertrans menindak tegas perusahaan yang tak memberikan THR, Pontjosiwi menjelaskan

http://jogjanews.com/2009/09/10/tak-penuhi-hak-karyawan-perusahaan-terancam-dibekukan/

Visi & Misi Kinerja Karyawan in MSDM

VISI DAN MISI PERUSAHAAN: KINERJA KARYAWAN Oktober 16, 2007
Posted by sjafri mangkuprawira in MSDM, organisasi.
trackback

Suatu perusahaan atau organisasi yang baik dan bertanggungjawab serta ingin memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah memikirkan kepeduliannya pada saat awal pendirian perusahaan, yaitu dengan cara menetapkan visi, misi dan tujuan perusahaan. Dalam perkembangannya, budaya organisasi dan perubahan global akan mempengaruhi tiga hal tersebut: Visi merupakan suatu pernyataan ringkas tentang cita-cita organisasi yang berisikan arahan yang jelas dan apa yang akan diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengujudkan visi tersebut maka perusahaan melakukan pengembangan misi yang akan dijalani dalam tiap aktivitas; Misi merupakan penetapan tujuan dan sasaran perusahaan yang mencakup kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka pendek yang akan dilakukan, dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan.

Pernyataan tentang visi dan misi yang jelas harus sesuai dengan budaya dan kebutuhan perusahaan dan kebutuhan pasar sehingga dapat menumbuhkan komitmen karyawan terhadap pekerjaan dan memupuk semangat kerja karyawan, menumbuhkan rasa keharmonisan di dalam kehidupan kerja karyawan, dan menumbuhkan standar kerja yang prima. Rumusan visi yang jelas akan mengantarkan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Namun, semua hal tersebut belum dapat berfungsi dengan baik, jika tidak diimbangi dengan strategi yang tepat dalam penerapannya. Dengan demikian, rumusan visi, misi dan tujuan perusahaan perlu ditetapkan dalam suatu strategi yang tertuang dalam kebijakan perusahaan.

Salahsatu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja sumberdaya manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (stake holders) dan kepentingan internal (karyawan) yang dimiliki oleh perusahan. Untuk memperoleh kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat, yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mau mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Strategi tersebut hendaknya merupakan strategi yang berorientasi pada tujuan yaitu dengan menyamakan persepsi antara tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Kepentingan tujuan perusahaan dan kepentingan tujuan karyawan tidak dapat dipisah-pisahkan karena berada dalam satu kesatuan kebersamaan yang utuh. Namun, acap terjadi kesenjangan (gap) antara tujuan dan harapan karyawan terhadap perusahaan, dengan realitas yang ada. Hal tersebut seringkali menimbulkan masalah-masalah SDM. Adanya masalah-masalah SDM tersebut akan mempengaruhi kinerja karyawan di dalam perusahaan yang bersangkutan.

http://ronawajah.wordpress.com/2007/10/16/visi-dan-misi-perusahaan-kinerja-karyawan/

Visi perusahaan Lion Corporation

PROFIL PERUSAHAAN

Didirikan pada tahun 1891, Lion Corporation bertekad untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan memperkaya kehidupan umat manusia. Inovasi produk yang menawarkan nilai tambah maksimum senantiasa diupayakan untuk mengantisipasi keinginan konsumen kami.

Lion Corporation memiliki range produk yang sangat luas antara lain pasta gigi, sikat gigi, kosmetik, sabun, shampoo, detergent, detergent pencuci piring, pembersih alat-alat kebutuhan rumah tangga, hingga makanan dan obat-obatan. Semua produk-produk Lion corp. ini ditunjang dengan brand yang kuat dan market share yang tinggi di tiap-tiap market yang dimasukinya.

Lion corp memiliki pengalaman yang panjang di Asia. Kerjasama dengan Wings grup, salah satu pemain terbesar di Indonesia untuk produk yang sama, Lion Corp. membentuk PT Lionindojaya pada tahun 1981. Sejak itu, Lionindojaya memantapkan posisinya di bidang marketing dan produksi dan untuk memenuhi permintaan yang terus membesar.

PT Lionindo telah memproduksi dan memasarkan produk-produk kepada berbagai segmen pasar dengan merek yang terkenal, bahkan saat ini Lionindojaya telah sukses menembus pasar eksport ke lebih dari 55 negara di seluruh dunia.

Seiring dengan perubahan komposisi kepemilikan saham, terhitung sejak awal tahun 2004, PT Lionindojaya berganti nama menjadi PT Lion Wings. Pergantian nama ini mencerminkan betapa perusahaan terus berkembang secara dinamis. Dengan menyandang nama baru, perusahaan berkomitmen untuk melayani pelanggan dan konsumen dengan lebih baik lagi.


Nama Perusahaan : PT Lion Wings (sebelumnya PT Lionindojaya)

Tahun didirikan : 1981

Perusahaan Induk : Lion Corporation Jepang dan Grup Wings Indonesia

Visi Perusahaan :
berusaha untuk dapat memenuhi KEPUASAN PELANGGAN

Misi Perusahaan :
untuk mencapai Visi perusahaan, kami menerapkan policy untuk melakukan perbaikan terus-menerus dalam:
- Kualitas Produk
- Effisiensi Produksi
- Disiplin Waktu
- Konsistensi dalam Quality

Sertifikasi :
ISO 9001:2000 dan GMP

http://www.lionwings.com/id/company.htm

Visi dan Misi " Kue Kering Puspa"

Vision & Mision
Company Vision :
“Became The Famous Company in The World in Producing Cookies Products”

Company Mision :
“Develop in The Field of Food To Be Widely Recognized by Levels of Society”

Strategy :
* Provide the best service
* Maintaning quality and product quality
* Provided by the public at affordable prices
* Make inovations
* Develop a marketing network

Visi Perusahaan :
“Menjadi Perusahaan Terkenal Di Dunia Dalam Menghasilkan Produk kue kering”.

Misi Perusahaan :
“Mengembangkan Dalam Bidang Pangan Agar Di Kenal oleh Lapisan Masyarakat”.

Strategi yang digunakan :
* Memberikan Pelayan yang terbaik
* Menjaga mutu dan kualitas produk
* Memberikan harga yang terjangkau oleh masyarakat
* Melakukan inovasi-inovasi
* Mengembangkan jaringan pemasaran

http://puspacookies.co.id/index.php?ext_menu=content01_04&ext_sub=0

Visi dan Misi Starbucks

Starbucks

Visi
the company’s vision is to ‘establish Starbucks as the most recognized and respected brand in the world.’
Menjadikan starbucks sebagai brand yang terkenal dan dihargai di seluruh dunia.
Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan 4 komponen dasar yaitu :

* Membangun nilai dasar perusahaan sebagai perusahaan yang hanya menggunakan bahan dan menghasilkan produk yang terbaik.
* Menciptakan image yang cemerlang yang melekat didalam pikiran pelanggan.
* Membentuk Starbucks sebagai suatu brand yang terkenal, walaupun orang tidak mengetahui secara jelas bidang usaha yang dijalankan, tetapi masyarakat merasa familiar dengan merek starbucks.
* Menjadikan starbucks sebagai merek terkenal dan dihargai. Menjadi nomor satu atau diatas brand lainnya dalam jangka waktu tak terbatas.

Dalam seluruh kegiatan perusahaan kualitas tinggi menjadi dasar yang utama, mulai dari pembelian bahan baku, proses produksi sampai menjual produk dalam kondisi terbaik yang dilakukan oleh setiap bagian dari perusahaan. Pencapaian hasil ini juga ditunjang oleh cepatnya perluasan Outlet, sebagai bentuk pengembangan saluran distribusi.

Misi
The mission of Starbucks is to establish Starbucks as the premier purveyor of the finest coffee in the world while maintaining our uncompromising principles while we grow Starbucks is committed to a role of environmental leadership in all facets of our business.

Starbucks berkomitmen untuk berperan sebagai pemimpin dalam memperjuangkan lingkungan hidup disetiap lini kegiatan perusahaan.
Untuk mencapai misi tersebut dengan berkomitmen untuk :

* Memahami tentang masalah lingkungan hidup dan berbagi informasi dengan mitra usaha.
* Menciptakan solusi yang inovatif dan fleksible dalam menghadapi perubahan.
* Bekerja keras untuk membeli, menjual dan menggunakan produk yang ramah lingkungan.
* Memahami tanggung jawab itu sebagai hal yang penting untuk lingkungan hidup.
* Menanamkan tanggung jawab lingkungan hidup sebagai nilai dasar perusahaan.
* Mengukur dan memonitor kemajuan setiap proyek terhadap dampak kepada lingkungan hidup.
* Mendorong seluruh mitra untuk ikut serta dalam memperjuangkan misinya.

6 prinsip dasar untuk mengukur kelayakan dalam pengambilan keputusan di Starbucks

* Melakukan usaha yang bermanfaat untuk lingkungan dan saling menghargai & memuliakan sesama mahluk.
* Menjadikan keaneka ragaman atau perbedaan sebagai hal yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan.
* Menetapkan standar yang tinggi dalam pembelian, proses produksi dan pengiriman produknya.
* Meningkatkan kepuasan pelanggan
* Memberikan kontribusi yang positif untuk masyarakat dan lingkungan hidup.
* Menetapkan bahwa keuntungan bagi masyarakat dan lingkungan itu sebagai hal yang penting bagi keberhasilan di masa yang akan datang.

http://sarmijawanti.blogspot.com/2010/03/tugas-minggu-kedua-visi-misi-strategi_20.html

Visi dan Misi Mc Donals

McDonalds

Visi Perusahaan


Visi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's Indonesia adalah to be the world’s best quick service restaurant experience (Menjadi restoran cepat saji yang paling berpengalaman , paling cepat melayani dan terbaik di seluruh dunia). McDonald's menjadi terbaik dalam artian :
a. Untuk McDonald's
Menjadi terbaik berarti menjadikan “The Golden Arches” dipercaya dan dihargai di seluruh dunia.
b. Untuk Pelanggan
Menjadi terbaik berarti melayani pelanggan sesuai dengan QSC&V dan pelanggan dapat menikmati produk McDonald's yang memiliki keunikan tersendiri pada setiap kunjungan mereka di seluruh McDonald's dan McDonald's dapat membuat pelanggan tersenyum.
c. Untuk Komunitas Di Sekitar McDonald's
Menjadi terbaik berarti membuat mereka bangga atas keberadaan McDonald's di lingkungan mereka karena McDonald's merupakan perusahaan yang memiliki tingkat
sosial dan tanggung jawab yang tinggi. Dunia menjadi tempat yang lebih baik karena keberadaan McDonald's.
d. Untuk Pemilik
Menjadi terbaik berarti memberikan peluang untuk mencapai kesuksesan dan mengembangkan modal sebagai pemilik dari bisnis ini dan menjadi rekan kerja yang memiliki kolaborasi kerjasama yang baik.
e. Untuk Karyawan
Menjadi terbaik berarti memberikan peluang, kompensasi kerja yang baik, pengembangan dan pelatihan kerja, dan pekerjaan yang berarti bagi seluruh karyawan.
f. Untuk Suppliers
Menjadi terbaik berarti investasi mereka akan berkembang menjadi bisnis yang profitable bersama McDonald's dan akan menjadi patner terbaik dalam bisnis ini.
g. Untuk Pemegang Saham
Menjadi terbaik berarti berkembang dengan keuntungan yang paling baik dan paling besar pada industri ini.
h. Untuk Alliance Partners
Menjadi terbaik berarti bahwa McDonald's bekerja sama dengan organisasi yang bagus dan dikenal di dunia, seperti Coca Cola, Disney dan The Olympics dalam rangka menjalin kerjasama, memperluas kerjasama, dan mempertahankan kepemimpinan McDonald's.


2. Misi Perusahaan


Misi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's Indonesia adalah “Memahami tentang misi kami dan bagaimana menjadikannya menjadi kenyataan pada restoran McDonald's”.

http://sarmijawanti.blogspot.com/2010/03/tugas-minggu-kedua-visi-misi-strategi_20.html

Seo Misi

Seo Misi Perusahaan, Nilai Dan Kunci Tujuan

SEO dilembagakan pada tahun 2001 dan berkonsentrasi terutama pada optimasi mesin pencari, pemasaran mesin pencari, pengembangan web dan desain web. Pada saat yang sama, tapi juga memberikan jasa lain kepada klien, termasuk promosi situs web, pemasaran situs, link building, pelayanan penyerahan direktori, dll Baru-baru ini, telah diperkenalkan Viral Marketing dan Social Media Optimization.

SEO Layanan dan Solusi

Industri seo telah kewalahan dan diganggu oleh beberapa tantangan seperti meningkatkan volume dan mempertahankan kualitas situs melalui mesin pencari, pemasaran strategis, optimalisasi Halaman Web, dll



SEO telah berusaha untuk menjaga dan melestarikan daya saing dengan mengejar sejumlah strategi yang kuat dan bijaksana. Fokus utamanya adalah memenuhi tuntutan klien dan berjuang untuk inovasi di berbagai tingkat operasi dan proses kerja. Sebuah perusahaan yang sangat terkenal, SEO telah berpendapat reputasi di pasar dan telah menerima peringkat tinggi dari seluruh dunia kliennya.

SEO berkonsentrasi pada penyediaan klien dengan luar biasa yang beredar dan jasa kepada pelanggan. Pada kali terakhir, perusahaan ini telah muncul sebagai telah muncul sebagai organisasi yang dinamis dan seo perusahaan web terkemuka dan pengembangan, yang berkonsentrasi pada memenuhi kebutuhan pelanggan, mulai dari bisnis kecil hingga besar multi-perusahaan. Perusahaan ini telah berhasil mempertahankan diri di garis depan dan telah menanggapi persaingan kejam dari para pesaingnya dengan menerapkan strategi yang inovatif dan dinamis.



SEO Misi Perusahaan, Nilai dan Tujuan Kunci

SEO berkonsentrasi pada pelanggan, karyawan dan rekan bisnis. misi perusahaan adalah untuk tetap menjadi raksasa tak perlu dalam industri SEO dengan memberikan layanan tepat waktu dan dapat diandalkan untuk klien. SEO juga telah melakukan upaya untuk menerapkan inovasi teknologi untuk menciptakan pengalaman yang luar biasa dan beragam bagi kliennya. Perusahaan ini tegas berkomitmen untuk klien dan berusaha untuk menyediakan solusi biaya-efektif untuk menyelesaikan masalah mereka. Strategi SEO yang diterapkan oleh Perusahaan berkisar perbaikan dan peningkatan operasi kerja, kehandalan dan berjuang untuk inovasi. Pada SEO, masing-masing dan setiap proyek diperlakukan sama oleh para pakar mesin pencari. Hal ini membantu mereka untuk merencanakan dan mengembangkan solusi klien mereka sesuai dengan kebutuhan mereka.

Mengapa Harus Klien Opt untuk SEO?

SEO Perusahaan dianggap SEO terbesar Pakistan dan Web desain Perusahaan jasa, yang berusaha untuk menawarkan layanan mulai lebar untuk klien. Layanan tersebut meliputi optimasi mesin pencari, pemasaran mesin pencari, web desain, dll Perusahaan yang melakukan bisnis dengan yang terbaik dan atas perusahaan bisnis dan organisasi dari telekomunikasi, kimia, tekstil, dll



SEO menyediakan beberapa layanan yang meliputi pengguna yang wajar dan ekonomis dan mesin pencari web desain ramah, solusi SEO yang handal, optimasi mesin pencari organik, internet dan pemasaran bisnis, dll Perusahaan memiliki tim ahli dan profesional, yang memiliki pengetahuan, keahlian dan komitmen untuk mencapai luar dan otak terbaik, yang membuat dan menciptakan strategi yang efektif dan biaya ekonomis. Bersama, SEO telah muncul sebagai puncak, terpercaya dan handal SEO Perusahaan di Pakistan dan di bagian lain dunia.



Ada beberapa alasan untuk memilih untuk SEO. Perusahaan ini memiliki tim sendiri profesional dan berdedikasi yang memiliki pengetahuan tentang SEO cenderung dan teknologi sehingga mereka dapat memberikan layanan SEO yang luar biasa dan brilian untuk klien mereka. Optimisasi mesin pencari adalah dianggap sebagai kombinasi beberapa pendekatan dan teknik. SEO telah berhasil merancang dan menciptakan beberapa teknik dan pendekatan untuk klien dengan menawarkan hasil terbaik dan penghematan anggaran dan waktu.



SEO menawarkan layanan seperti dioptimalkan pengembangan situs web dan desain, optimasi mesin pencari organik, internet marketing, dll Organisasi tegas percaya bahwa setiap strategi SEO harus dimulai dari tahap desain dan pengembangan. Jika tahap ini adalah cacat, itu akan berdampak negatif terhadap seluruh proses. Untuk memastikan bahwa situs web yang lebih baik melakukan pencarian, adalah penting bahwa kode sumber tidak bentrokan dengan crawler mesin pencari. Studi menunjukkan bahwa lebih dari delapan puluh persen dari situs Web tidak mengikuti pedoman W3C. Pada SEO, web desain dan pengembangan jasa sesuai dengan panduan ini.



SEO juga menawarkan optimisasi mesin pencari organik yang memungkinkan klien untuk mencapai peringkat atas.

Layanan ini tidak terbatas pada desain dioptimalkan dan konten. Perusahaan ini juga membantu klien dalam kampanye mereka membangun link dengan bekerja sama dengan penerbit online terkenal dan handal. Layanan lain yang ditawarkan oleh SEO adalah internet marketing. Internet marketing berputar di sekitar visibilitas di internet. SEO memiliki keterampilan dan keahlian untuk mengambil website klien ke tingkat visibilitas, yang tidak dapat diabaikan. Singkatnya, SEO menawarkan layanan yang luas dan beragam yang membuat perusahaan-perusahaan SEO terbaik di dunia.

Kunjungi situs Seo Pakistan, di mana Anda akan menemukan informasi lebih lanjut tentang Seo Perusahaan dan cara kita optimasi mesin pencari dan mencari harga mesin pemasaran dan paket ini dirancang sesuai untuk kategori bisnis Anda, dan bahkan informasi tentang layanan bangunan link kami, desain website dan pengembangan website dan sebagainya.
http://www.infosum.net/id/programming/seo-company-mission-values-and-key-objectives.html

Promosi gaya mulut ke mulut

Gaya Marketing Dari Mulut Ke Mulut

16 Mei

“ Gaya Marketing Dari Mulut Ke Mulut Yang Dilakukan Dengan Komunikasi Persuasif Akan Menjadi Magnet Besar Yang Menarik Customer Mencintai Produk Dan Jasa Anda.” – Djajendra

Salah satu strategi marketing yang paling ampuh untuk meyakinkan customer adalah gaya marketing dari mulut ke mulut, atau pun gaya marketing yang bergerilya dari satu jiwa ke jiwa yang lain, yang terus ditularkan kepada jiwa – jiwa yang lain tentang kehebatan dan keunggulan dari produk dan layanan yang Anda tawarkan tersebut.

Kekuatan gaya marketing dari mulut ke mulut ini terletak kepada cara persuasif yang Anda gunakan untuk meyakinkan customer. Ketika Anda mampu memberikan yang terbaik kepada satu customer, maka satu customer ini akan menjadi loyal dan menyebarkan berita bagus tentang produk dan jasa Anda kepada customer-customer lain disekitarnya.

Dalam realitas bisnis, ada begitu banyak pebisnis yang menggunakan gaya marketing lisan dari mulut ke mulut, disamping budget biaya marketingnya menjadi nol rupiah, juga gaya marketing ini akan menjadi sangat efektif untuk membangun basis customer setia. Karena sifatnya lisan, maka strategi marketing dari mulut ke mulut ini harus bisa mempengaruhi emosi dan pikiran customer. Selanjutnya, strategi marketing dari mulut ke mulut ini harus dibuat mengakar di level batin terdalam customer.

Pada umumnya, strategi marketing dari mulut ke mulut ini terjadi karena si pengusaha tidak memiliki budget atau modal untuk melakukan promosi dalam bentuk iklan di media masa. Dan, terpaksa dia hanya mampu melakukan pemasaran secara lisan sambil berharap banyak dari kebaikan orang-orang yang pernah berbisnis dengan dirinya, untuk mau secara sukarela mengabarkan berita bagus tentang bisnisnya kepada sahabat-sahabat mereka. Sebenarnya, strategi marketing lisan ini lebih mampu menyentuh hati customer dibandingkan strategi pemasaran dalam bentuk iklan dan promosi jenis lainnya.

Strategi marketing lisan dari mulut ke mulut ini membutuhkan fondasi yang kuat dalam bentuk kredibilitas dan kejujuran dari produk dan jasa yang ditawarkan. Strategi pemasaran lisan ini merupakan strategi pemasaran tertua yang paling ampuh untuk mempengaruhi dan membuat customer menjadi setia dengan produk dan jasa Anda. Dalam ilmu komunikasi marketing, pebisnis selalu disarankan untuk membayar sebuah media untuk mengirimkan pesan tentang kehebatan produk dan jasa, dalam bentuk iklan yang menarik kepada pelanggan. Sedangkan dalam marketing lisan, Anda harus bekerja keras membangun kredibilitas dan kejujuran yang tinggi untuk mempengaruhi customer Anda melalui cara-cara persuasif.

Strategi marketing lisan harus didukung dengan kualitas pelayanan yang hebat dalam bentuk kecepatan pelayanan dengan kualitas produk dan jasa yang unggul. Keputusan Anda untuk memberikan semua nilai-nilai terbaik dari setiap proses pemasaran akan menjadi senjata yang hebat untuk mempertahankan loyalitas pelanggan Anda kepada produk dan jasa Anda. Pastikan strategi pemasaran lisan yang Anda terapkan itu mampu membangun kesadaran dan antusias pelanggan Anda untuk merekomendasikan produk dan layanan Anda kepada orang-orang lain. Jagalah kesederhanaan, kemudahan, dan hal-hal yang menyenangkan dalam semua proses penjualan Anda. Gaya marketing lisan dari mulut ke mulut akan menjadi sangat efektif bila Anda lakoni dengan kekuatan empati, intuisi, dan sikap baik Anda.
http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com/2009/05/16/gaya-marketing-dari-mulut-ke-mulut/

Promosi melalui brosur

Melalui Brosur.

Cara ini juga gabungan teknik offline dan online. Anda bisa membuat brosur sederhana seukuran setengah dari kertas hvs yang mudah dibagikan. Brosur ini bisa Anda sebarkan di lampu merah, stasiun, parkiran mobil, kampus dan lain-lain. Brosur ini selain berisi teks iklan juga ada kontak telp/HP dan alamat website Anda. Prospek yang tertarik biasanya akan menelpon Anda atau berkunjung ke website Anda.
http://www.pelbis.com/promosi.html

Promosi melalui iklan baris

Melalui iklan baris online.

Banyak sekali iklan baris online gratisan yang cukup populer misalnya di iklanbaris.co.id, iklanbaris.com, iklanbandung.com, mahasiswa.com, yellowpages.co.id dan lain-lain. Semakin banyak pengunjung ke situs tersebut maka semakin besar peluang iklan Anda dibaca oleh mereka dan kemudian berkunjuang ke web Anda. Dan semakin besar orang yang mengunjungi web Anda maka semakin besar pula peluang diantara mereka akan bergabung dengan Anda!
http://www.pelbis.com/promosi.html

Promosi melalui Email

Melalui Email.

Strategi promosi melalui email diyakini masih salah satu yang terbaik dalam pemasaran secara online karena promosi tersebut masuk ke email yang bersangkutan dan memiliki prosentase yang lebih besar untuk dibaca Yang perlu dihindari adalah kegiatan melakukan SPAM. SPAM adalah mengirim email kepada seseorang yang tidak dikenal yang berisi promosi suatu produk/jasa secara berulang-ulang dan tanpa ijin dari pemilik email tersebut.
http://www.pelbis.com/promosi.html

Promosi dengan kartu bisnis

1. Gunakanlah Kartu Bisnis sebagai alat marketing yang efektif
Keuntungan bagi pengguna kartu bisnis adalah mendapatkan diskon sehingga menjadi daya tarik bagi para pembeli.
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/1826127-bagaimana-cara-mempromosikan-produk-baru/

Harga Bawang Merah melonjak

Jumat, 16/07/2010 [11:09:08]

Petani Meraup Untung Besar
Harga Bawang Merah Melonjak
Yeni Komalasari [Jawa Barat]

Cirebon, Radar Online
Dalam waktu beberapa hari, harga bawang merah mencapai Rp. 12 ribu per kilo. Para petani bawang di kawasan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat meraih untung besar karena harga bawang meningkat bersamaan datangnya musim panen bawang.

Ketua Koperasi Serba Usaha Nusantara Jaya Panganan, Cirebon, H. Sunarto Atmo Taryono, mengatakan “Harga ditingkat petani saat ini Rp12 ribu/kg dan bila bawang merah dikeringkan selama seminggu maka harga bisa mencapai Rp13.500/kg ,” kata H. Sunarto, kepada wartawan di Cirebon, Jumat (16/7).

Koperasi Nusantara Jaya yang memiliki Bengkel Tani dan membina 860 petani bawang merah dengan luasan 650 hektare di Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon, dan Majalengka.
Dikatakannya, untuk pertama kali selama ia mengusahakan bawang merah bersama petani dengan harga diatas Rp10 ribu per kilogram ditingkat petani. Biasanya hanya sekitar Rp. 7000 per kilogram.

Ia memperkirakan tingginya harga bawang merah sekarang karena cuaca termasuk di luar negeri. “Biasanya kalau harga di dalam negeri tinggi selalu diatasi dengan impor. Untuk kali ini tampaknya tidak ada impor karena di luar negeri juga sedang krisis bawang,” katanya.

Melihat harga bawang merah sekarang sangat menjanjikan buat petani. “Petani bisa untung sebesar 180 persen dengan modal sekitar Rp. 50 juta per hektare,” katanya.
Menyinggung musim bawang, saat ini ada yang sedang panen dan ada juga yang sedang menanam. “Kebetulan yang sedang panen itulah yang meraup untung besar,” katanya.

Ditambahkannya, petani binaannya hampir tidak mengenai musim sepanjang tahun karena sifat tanaman bawang merah yang penting tersedia air yang cukup bisa ditanam termasuk musim kemarau.

Dipihak lain, hampir semua komoditas pertanian saat ini sedang melonjak termasuk cabai merah. “Kami membina puluhan ratusan petani cabai merah dengan luas tanaman 50 hektare. Tampaknya mereka untung 1000 persen. Dengan harga sekarang Rp. 30 ribu ditingkat petani, maka pendapatan petani mencapai R. 300 juta hingga Rp. 350 juta. Padahal modal sekitar Rp. 50 juta,” katanya. (ant/yen)
Jumat, 16/07/2010 [11:09:08]

Petani Meraup Untung Besar
Harga Bawang Merah Melonjak
Yeni Komalasari [Jawa Barat]

Cirebon, Radar Online
Dalam waktu beberapa hari, harga bawang merah mencapai Rp. 12 ribu per kilo. Para petani bawang di kawasan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat meraih untung besar karena harga bawang meningkat bersamaan datangnya musim panen bawang.

Ketua Koperasi Serba Usaha Nusantara Jaya Panganan, Cirebon, H. Sunarto Atmo Taryono, mengatakan “Harga ditingkat petani saat ini Rp12 ribu/kg dan bila bawang merah dikeringkan selama seminggu maka harga bisa mencapai Rp13.500/kg ,” kata H. Sunarto, kepada wartawan di Cirebon, Jumat (16/7).

Koperasi Nusantara Jaya yang memiliki Bengkel Tani dan membina 860 petani bawang merah dengan luasan 650 hektare di Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon, dan Majalengka.
Dikatakannya, untuk pertama kali selama ia mengusahakan bawang merah bersama petani dengan harga diatas Rp10 ribu per kilogram ditingkat petani. Biasanya hanya sekitar Rp. 7000 per kilogram.

Ia memperkirakan tingginya harga bawang merah sekarang karena cuaca termasuk di luar negeri. “Biasanya kalau harga di dalam negeri tinggi selalu diatasi dengan impor. Untuk kali ini tampaknya tidak ada impor karena di luar negeri juga sedang krisis bawang,” katanya.

Melihat harga bawang merah sekarang sangat menjanjikan buat petani. “Petani bisa untung sebesar 180 persen dengan modal sekitar Rp. 50 juta per hektare,” katanya.
Menyinggung musim bawang, saat ini ada yang sedang panen dan ada juga yang sedang menanam. “Kebetulan yang sedang panen itulah yang meraup untung besar,” katanya.

Ditambahkannya, petani binaannya hampir tidak mengenai musim sepanjang tahun karena sifat tanaman bawang merah yang penting tersedia air yang cukup bisa ditanam termasuk musim kemarau.

Dipihak lain, hampir semua komoditas pertanian saat ini sedang melonjak termasuk cabai merah. “Kami membina puluhan ratusan petani cabai merah dengan luas tanaman 50 hektare. Tampaknya mereka untung 1000 persen. Dengan harga sekarang Rp. 30 ribu ditingkat petani, maka pendapatan petani mencapai R. 300 juta hingga Rp. 350 juta. Padahal modal sekitar Rp. 50 juta,” katanya. (ant/yen)
http://www.radar.co.id/berita/read/7567/2010/Harga-Bawang-Merah-Melonjak