Minggu, 10 Oktober 2010

Produk jeli

Industri
HOME|JASA & TRANSPORTASI |


Sabtu, 09 Oktober 2010 | 08:01 oleh Diade Riva Nugrahani
PENJUALAN JELI
Penjualan jeli mencapai Rp 2 T per tahun

JAKARTA. Seiring dengan permintaannya yang terus meningkat, kini, banyak produsen makanan menggarap pasar agar-agar atau jeli. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), produk jeli menyumbang penjualan sekitar Rp 2 triliun dari total omzet makanan dan minuman yang mencapai Rp 600 triliun. Saban tahun, pertumbuhan penjualan jeli bisa mencapai 20%.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Siswaja Lukman menilai, saat ini, pasar jeli memang berkembang sangat baik. “Meski sempat tak berkembang di era 1990-an, makanan jeli kembali ngetren di era 2000-an,” kata Adhi.

Sebenarnya, di Indonesia, makanan jeli sudah muncul pada tahun 1980. Waktu itu, muncul produk Chiki Jelly dari Indofood. Sayang, beberapa tahun kemudian, produk ini hilang dari pasar. Selanjutnya, di tahun 1994, muncul jeli merek Inaco yang menjadi awal kebangkitan bisnis produk jeli.

Menurut Adhi, gaya hidup sehat yang tengah menjadi tren di tengah-tengah masyarakat menjadi salah satu pemicu pertumbuhan pasar jeli. “Sebab, produk agar-agar dan jeli ini terbuat dari rumput laut. Banyak orang percaya, makanan jeli atau agar-agar punya banyak khasiat,” jelasnya.

Adhi menambahkan, pemain bisnis ini umumnya memiliki konsistensi untuk mempertahankan mutu produk. Tapi, pemain-pemain kecil kerap merusak citra produk makanan jeli karena produk mereka mengandung tambahan zat kimia. “Pemain besar yang bisa mempertahankan kualitas bahan baku pasti mampu bertahan dan jadi pemimpin pasar,” jelasnya.
http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/49173/Penjualan-jeli-mencapai-Rp-2-T-per-tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar